Budaya Makanan Bangsa Romawi

Image result for art romawi dishes

Bangsa romawi merupakan salah satu peradaban yang sudah dibangun selama berabad-abad dan keberadaannya sudah cukup luas khususnya di wilayah Eropa. Peradaban yang telah dibangun selama ini tentunya akan memengaruhi kebiasaan ataupun tradisi konsumi pangan yang terdapat pada bangsa Romawi. Bangsa Romawi memiliki budaya makanan yang cukup unik yaitu umumnya menyediakan makanan bagi Tuhan atau dewa ataupun orang mati sebagai bentuk rasa hormat. Makanan yang umum dikonsumsi oleh bangsa Romawi adalah daging, wine serta minyak zaitun.

Daging yang memiliki rasa gurih dan manis merupakan makanan yang lebih disukai pada bangsa Romawi contohnya seperti daging babi, kelinci dan unggas. Masakan daging tidak hanya disajikan dengan proses pemasakan biasa namun juga disajikan dalam bentuk daging cincang untuk dijadikan bahan isian. Salah satu pemanfaatan daging cincang adalah dijadikann sosis yang dimasukan pada usus mamalia sehingga dapat menjadi padat. Hidangan ini sudah menjadi bukti bahwa bangsa Romawi menyukai untuk memakan daging yang diperkuat pada lukisan-lukisan terdahulu bahwa ketika seseorang menjamu tamu akan menghidangkan hidangan daging. Selain daging, disajikan pula wine atau anggur untuk mengiringi kemewahan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat kelas atas. 

Terdapat 2 sesi utama ketika bangsa Romawi menjamu tamunya yaitu sesi Kenna atau makan malam utama dan Khamis atau sesi minum anggur. Hal ini merupakan hal yang umum dilakukan bagi masyarakat kelas atas untuk menyajikan hiburan bagi para tamu-tamu. Hiburan yang umumnya disajikan berupa alunana music ataupun tari-tarian. Kesuksesan jamuan ini menjadi salah satu jaminan bagi suatu golongan masyarakat agar status atau posisinya aman di sisi politik, ekonomi maupun social. Berbeda lagi dengan masyarakat kelas bawah, bangsa Romawi pada kelas bawah tergolong untuk lebih hemat dalam mengonsumsi makanan. Hemat yang dimaksudkan adalah dengan hanya mengonsumsi protein yang rendah serta mengenyangkan dengan mengonsumsi bahan serelia

Yen Kaku atau sarapan yang dilakukan oleh bangsa Romawi merupakan tradisi yang harus langsung dilakukan setelah bangunn tidur. Menu yang dimakan saat sarapan umumnya adalah roti yang disiram madu atau minyak zaitun ditambah buah-buahan. Selain itu, bangsa Romawi juga telah mengenal sistem makanan cepat saji sejak zaman dahulu. Sistem cepat saji ini dikenal dengan istilah “Thermopolium”. Makanan cepat saji ini berisikan serelia yang disajikan bersamaan dengan daging rebus. Disebut makanan cepat saji dikarenakan makanan tersebut dihidangkan secara panas dan langsung dimakan saat itu juga.

Selain daging, bangsa Romawi identik dengan pengonsumsian anggur. Orang Romawi lebih memilih untuk mengonsumsi anggur putih dibandingkan anggur merah, oleh harena itu mereka lebih umum menanam anggur hijau. Proses pembuatan anggur dilakukan secara sederhana dengan menginjak-injak atau menggunakan bahan berat dan ditambahkan dengan madu sebagai penambah cita rasa. Lalu jus anggur di fermentasi.

Bagi bangsa Romawi, makanan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi para gladiator, mereka harus mengondumsi 1,5 kilo makanan per hari dan tidak boleh meminum minuman selain anggur yang bertujuan untuk menjaga suhu tubuh dan tidak membuat lebih cepat lelah.

Komentar

Postingan Populer