Budaya Makanan-GATOT/TIWUL



Gatot/tiwul merupakan makanan khas dari Gunungkidul, Yogyakarta. Gatot yang terbuat dari singkong kering (gaplek) ini menjadi daya tarik para pengamat makanan. Dahulunya gatot dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah yang dijual secara keliling oleh wanita paruh baya yaitu Yu Tum pada 1985. Keaslian dari makanan ini harus tetap terjaga dari resep tradisional yang masih menggunakan kayu bakar sebagai media pemasakan. Dengan tidak menggunakan pengawet, Gatot/tiwul ini hanya dapat bertahan selama 2 hari saja. Sampai saat ini terdapat berbagai macam varian rasa dari gatot/tiwul seperti keju, nangka, cokelat dan lain-lain untuk mencegah terjadinya kebosanan oleh konsumen.

Nama gatot sendiri diambil dari singkatan "Gagal Total" yang disebabkan dari kegagalan panen yang dirasakan masyarakat setempat pada saat itu. Gatot dibentuk dengan bahan dasar gaplek atau ketela yang dikeringan untuk dijadikan bahan pangan pokok pengganti nasi yang tidak dapat dipanen.

Gatot sendiri memiliki kandungan gizi yang sangat banyak seperti protein, yang lebih tinggi dibandingkan ubi kayu. 


Cara pembuatan Gatot:
  1. Kupas terlebih dahulu kulit singkong. Cuci dengan air hingga bersih. Tiriskan.
  2. Potong-potong singkong dengan ukuran sesuai selera. Untuk mempercepat proses pengeringan, anda bisa memotong singkong dengan ukuran lebih tipis.
  3. Jemur singkong hingga kering, kurang lebih selama 3-4 hari.
  4. Tumbuk singkong yang sudah dikeringkan sambil sesekali dipercikan air hingga membentuk butiran-butiran kecil.
  5. Siapkan panci pengukus. Beri air secukupnya. Alasi daun pisang.
  6. Masukan butiran-butiran kecil singkong ke dalam panci pengukus. Tambahkan gula merah di atasnya secara merata. Kukus kurang lebih selama satu jam atau hingga matang. Angkat.
  7. Campur kelapa parut dan garam. Kukus bersama daun pandan di atas api sedang selama 15 menit. Angkat.
  8. Siapkan piring saji. Alasi daun pisang. Taruh nasi tiwul di atasnya. Taburi dengan kelapa parut secukupnya. Hidangkan.

Komentar

Postingan Populer