Bisakah Sampah Menjadi Energi?


Image result for RDF plant
Berdasarkan survey dan pengamatan yang dilakukan oleh Jambeck pada tahun 2015, dikatakan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai 187,2 juta ton setelah China. Penghasilan sampah yang sangat tinggi ini tidak diiringi dengan kemampuan untuk mendaur-ulang ataupun mengolah sampah tersebut agar menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat. Tentunya kita semua mengetahui bahwa penumpukan sampah ataupun limbah akan berdampak bagi lingkungan maupun diri sendiri. Penumpukan sampah dapat menyebabkan lebih rentannya masyarakat terserang penyakit yang dibawa oleh makanan atau lingkungan yang kotor. Lingkungan yang telah tercemar juga dapat memengaruhi hasil pertanian yang notabene akan menjadi sumber bahan baku bagi kebutuhan pangan kita sehari-hari. 

Melihat situasi yang kian memburuk ini, walau tidak hanya di Indonesia namun hampir di seluruh negara, dunia perindustrian mencetuskan ide untuk mencari energi alternatif dari sampah. Salah satu contoh industri pengelolaan limbah adalah perusahaan di Israel yang berhasil menghasilkan energi alternatif berupa bahan bakar hingga sebanyak 500 ton setiap harinya. Energi ini disebut Refuse Derived Fuel (RDF) yang dapat dihasilkan dengan banyak jenis sampah, antara lain adalah sampah kemasan plastik dan plastik, sampah kertas, sampah tekstil, sampah rumah tangga, maupun kayu. 

Perusahaan ini setiap harinya dapat mengangkut 1500 ton sampah kota yang sebelumnya telah dipilah terlebih dahulu yang dapat diubah menjadi bahan bakar RDF. Pemilahannya terbagi atas:

1. Sampah besi atau logam dan non logam

2. Sampah organik basah dan kering

3. Sampah yang dapat menjadi RDF

Sampah besi atau logam akan didaur ulang, sedangkan sampah organik akan diubah menjadi pupuk. Pemanfaatan limbah menjadi RDF ini akan digunakan bagi tenaga listrik pabrik semen di Israel. Hasil dari pengolahan limbah di perusahaan ini diproyeksikan sampai 160 ribu ton bahan bakar RDF yang akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan energi pabrik semen sebesar 20%. Dari hasil pengolahan limbah ini akan dihasilkan produk baru yang bertekstur bubuk halus dan aman untuk bersentuhan dengan kulit. Keuntungan lain dari pengelolaan limbah ini adalah hanya 30% dari seluruh limbah yang tidak dapat masuk menjadi bahan bakar RDF, sedangkan sisanya dapat langsung dimanfaatkan menjadi bahan bakar RDF yang murah dan tentunya menjadi ramah lingkungan.

RDF sendiri merupakan energi yang dihasilkan dari sampah dari teknologi pembakaran. Sampah akan dibakar dengan suhu 850 C dengan mesin pemanas yang mampu menangkap panas yang dihasilkan menjadi energi listrik. Teknologi ini juga harus dilengkapi dengan kontrol polusi udara untuk menjaga lingkungan tetap bersih akibat proses pembakaran. Teknologi ini akan membersihkan hasil gas pembakaran sebelum dilepaskan ke atmosfer agar tidak mengandung emisi yang dapat mencemari lingkungan. Energi RDF yang dihasilkan dari teknologi pembakaran ini dapat digunakan sebagai energi listrik atau panas, bottom ash yang digunakan untuk membentuk aspal, dan juga fly ash yang merupakan material yang didapat saat pemisahkan dari kontrol polusi udara.

Sumber: 

Reza. 2017. Pabrik Pengolahan Limbah Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar. Diakses pada 20 September 2017 http://global.liputan6.com/read/2905274/pabrik-pengolahan-limbah-ubah-sampah-jadi-bahan-bakar

Wahyuni, Tri. 2016. Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia. Diakses pada 20 September 2017 https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-112685/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/

Renewable Energy Association. nd. Energy From Waste. Diakses pada 20 September 2017 https://www.r-e-a.net/pdf/energi-from-waste-guide-for-decision-makers.pdf

Komentar

Postingan Populer